me. my self. I.

Silence is the true friend that never betrays

Kamis, 12 Mei 2011

WISATA BAHARI DI RAJA AMPAT, PAPUA BARAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terletak di sekitar garis khatulistiwa. Sebenarnya ini merupakan keuntungan bagi negara kita, karena menyebabkan beraneka ragamnya bentang alam dan flora fauna di negara kita tercinta ini. Selama ini kita telah mengetahui banyak tempat-tempat wisata alam yang dijumpai di Indonesia, antara lain Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Kelimutu, Air Terjun Grojokan Sewu, Batu Raden, dan masih banyak lagi. Semua itu terletak di kota-kota yang biasa dikunjungi.
Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini. Tentu saja hal ini menjadi perhatian saya dalam mengungkap keindahan alam yang tersimpan di tanah air pertiwi.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Perlindungan dan Konservasi Lingkungan Hidup. Selain itu juga untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai objek wisata alam di Lahat, Sumsel.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Raja Ampat, Papua Barat?
2. Apa sajakah kekayaan sumber daya alam di Raja Ampat, Papua Barat?
3. Bagaimana keadaan wisata bahari yang terdapat di Raja Ampat, Papua Barat tersebut?

D. Metode Penulisan

1. Studi Literatur
Penulisan karya tulis ini berawal dari studi literatur yang membahas tentang bidang yang berhubungan dengan tujuan ditulisnya karya ilmiah ini. Studi literatur ini didapatkan dari buku-buku, majalah, koran, internet, dan sebagainya. Pokok bahasan yang diambil dari studi literatur meliputi:
- Kondisi Raja Ampat, Papua Barat
- Kekayaan sumber daya alam Raja Ampat, Papua Barat
- Wisata Bahari di Raja Ampat, Papua Barat

2. Prosedur pengumpulan data
Data-data diperoleh dengan pengumpulan data yang didapat dari internet, buku, dan koran. Karya tulis ini ditulis dan dibuat dengan menggunakan aturan Bahasa Indonesia yang baku dengan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, dan jelas.

3. Metode analisa dan pemecahan masalah dengan cara:
a. Diskusi
b. Komparasi
c. Analisa mendalam


BAB II
PEMBAHASAN

A. Raja Ampat, Papua Barat
Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

1. Asal-usul dan sejarah
Asal mula nama Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara itu, tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu.
Dalam perjalanan sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat nelayan dan menerapkan sistem adat Maluku. Dalam sistem ini, masyarakat merupakan anggota suatu komunitas desa. Tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Semenjak berdirinya dua kesultanan muslim di Maluku, Raja Ampat menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian klaim Hindia-Belanda.

2. Masyarakat
Masyarakat Kepulauan Raja Ampat umumnya nelayan tradisional yang berdiam di kampung-kampung kecil yang letaknya berjauhan dan berbeda pulau. Mereka adalah masyarakat yang ramah menerima tamu dari luar, apalagi kalau kita membawa oleh-oleh buat mereka berupa pinang ataupun permen. Barang ini menjadi semacam 'pipa perdamaian indian' di Raja Ampat. Acara mengobrol dengan makan pinang disebut juga "Para-para Pinang" seringkali bergiliran satu sama lain saling melempar mob, istilah setempat untuk cerita-cerita lucu.
Mereka adalah pemeluk Islam dan Kristen dan seringkali di dalam satu keluarga atau marga terdapat anggota yang memeluk salah satu dari dua agama tersebut. Hal ini menjadikan masyarakat Raja Ampat tetap rukun walaupun berbeda keyakinan.

3. Kekayaan Sumber Daya Alam
Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, misalnya, dalam sebuah situs ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.
Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya, mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.

Ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara P. Waigeo dan P. Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikan pari Manta. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor Manta Ray yang jinak seperti ketika Anda menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan.

4. Akses
Mengunjungi kepulauan ini tidaklah terlalu sulit walau memang memakan waktu dan biaya cukup besar. Kita dapat menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta ke Sorong via Menado selama 6 jam penerbangan. Dari Sorong –kota yang cukup besar dan fasilitas lumayan lengkap- untuk menjelajahi Raja Ampat pilihannya ada dua, ikut tur dengan perahu pinisi atau tinggal di resor Papua Diving. Sekalipun kebanyakan wisatawan yang datang ke Raja Ampat saat ini adalah para penyelam, sebenarnya lokasi ini menarik juga bagi turis non penyelam karena juga memiliki pantai-pantai berpasir putih yang sangat indah, gugusan pulau-pulau karst nan mempesona dan flora-fauna unik endemik seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek.

5. Usaha-usaha konservasi
Untuk menjaga kelestarian bawah laut Kepulauan Raja Ampat, usaha-usaha konservasi sangat diperlukan di daerah ini. Ada dua lembaga internasional yang konsen terhadap kelestarian sumber daya alam Raja Ampat, yaitu CI (Conservation International) dan TNC (The Nature Conservancy). Pemerintah sendiri telah menetapkan laut sekitar Waigeo Selatan, yang meliputi pulau-pulau kecil seperti Gam, Mansuar, kelompok Yeben dan kelompok Batang Pele, telah disahkan sebagai Suaka Margasatwa Laut. Menurut SK Menhut No. 81/KptsII/1993, luas wilayah ini mencapai 60.000 hektar.
Selain itu, beberapa kawasan laut lainnya telah diusulkan untuk menjadi kawasan konservasi. Masing-masing adalah Suaka Margasatwa Laut Pulau Misool Selatan, laut Pulau Kofiau, laut Pulau Asia, laut Pulau Sayang dan laut Pulau Ayau.

B. Wisata Bahari Raja Ampat
Kepulauan Raja Ampat letaknya terpencil di Papua Barat. Kawasan ini menyimpan sejuta keindahan bawah laut. Wisata bahari Raja Ampat dikenal sebagai salah satu dari 10 tempat wisata menyelam terbaik di dunia. Pesona dan kekayaan alam bawah laut, menjadi andalan Pulau Raja Ampat menembus persaingan dunia pariwisata di Indonesia dan dunia melalui wisata diving yang bisa dilakukan di indonesia bagian timur ini.
Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31.000 jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat.Mereka seakan ingin menjelajahi seluruh perairan di “Kepala Burung” Pulau Papua.
Sekalipun kebanyakan wisatawan yang datang ke Raja Ampat saat ini adalah para penyelam, sebenarnya lokasi ini menarik juga bagi turis non penyelam karena juga memiliki pantai-pantai berpasir putih yang sangat indah, gugusan pulau-pulau karst nan mempesona dan flora-fauna unik endemik seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek.
Wilayah ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang dengan cara mengebom dan menebar racun sianida.Namun, masih banyak penduduk yang berupaya melindungi kawasan itu sehingga kekayaan lautnya bisa diselamatkan.Terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada diperairan ini. Ditemukan pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang.

Bank Dunia bekerja sama dengan lembaga lingkungan global menetapkan Raja Ampat sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005.Di Raja Ampat, program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal. Nelayan juga dilatih membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut.
Raja Ampat merupakan Kabupaten Kepulauan, yang mempunyai kawasan terumbu karang terbaik di Indonesia. Perairan laut Raja Ampat sebagian besar ditutupi oleh karang yang belum terganggu sehingga menjadi surga bagi ikan sebagai tempat mencari makan dan berkembangbiak. Kepulauan Raja Ampat terdiri dari miniatur lingkungan yang unik, mulai dari penelukan (embayment) yang ternaungi dengan pemasukan air tawar yang besar, hamparan karang yang luas hingga pulau-pulau karang (atol-atol) menjulang tinggi. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.

1. Pulau Kofiau
Pulau Kofiau adalah sebuah pulau di wilayah Raja Ampat Papua Barat yang menyimpan peradaban salah satu suku laut di Indonesia. Sebelum abad ke-18, Kofiau menjadi jajahan kerajaan Ternate. Legenda setempat menyebut asalkata Kofiau dari kisah kopiah Raja Jailolo yang tertinggal di pulau besar ini. Adapun Betew adalah suku yang menghuni pulau tersebut. Suku perantara dari Pulau Waigeo atau wilayah utara dari Kofiau yang hanya berjarak 60 mill. Sejak abad ke-19, suku Betew telah mendiami pulau Kofiau dan berbaur dengan pendatang dari Pulau Biak. Dan hingga saat ini, laut seperti tidak pernah lepas dari tali kehidupan suku Betew. Mereka memang mendiami bibir pantai dan mengambil ikan sekadarnya untuk hidup. Perairan Kofiau jelas memiliki kekayaan hayati berlimpah.

2. Pulau Misool
Pulau Misool adalah suatu pulau yang terletak di daerah raja ampat dan berbatasan dengan laut seram. Daerah ini terletak di kepala burung papua barat dan dekat dengan kota sorong . Misool terbagi atas dua bagian yaitu misool timur selatan dan misool barat. Daerah ini terkenal juga dengan keanekaragaman budaya, adat, laut dan darat yang begitu terkenal di dunia. misool termasuk daerah segitiga karang dunia dan puluhan banyak ikan hias yang terdapat di dalam lautnya yaitu sekitar 75% ikan hias dan segitiga karang dunia juga terdapat di daerah misool ini. Dan daerah ini juga memiliki laut lepas yang sangat luas sekali sehingga menjadi jalur lintasnya hewan-hewan besar yaitu seperti ikan paus dan gurita. Menurut informasi dari masyarakat setempat bahwa gurita sering di temukan pada malam hari sedangkan ikan paus di temukan pada siang hari, sehingga daerah misool dikenal atau boleh dikatakan dengan daerah yang penuh misterius karena masih banyak terdapat hewan laut yang besar2 di daerah ini dan yang sudah langka di dunia.

3. Pulau Waigeo
Pulau Waigeo merupakan sebuah pulau yang berada di provinsi Papua Barat. Pulau Waigeo ini juga dikenal dengan nama Amberi, atau Waigiu.Pulau Waigeo merupakan pulau yang terbesar dari empat pulau utama di kepulauan Raja Ampat ,jarak antara Pulau Waigeo dengan Halmahera sekitar 65 km. Tiga pulau lainnya Salawati, Batanta dan Misool. luas wilayah kepulauan waigeo adalah sekitar 3.155 km ²,dan mempunyai ketinggian hampir 1000 m . luas wilayah pulau waigeo Dari barat ke timur pulau sekitar 110 km,sedangkan dari utara ke selatan sekitar 50 km. Sejak 1997, pulau ini telah menjadi tempat budidaya mutiara dimiliki oleh perusahaan Australia Atlas Pasifik


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.
Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.

B. Saran
- Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan pengembangan objek wisata alam agar lebih dapat menjadi tiang penegak perekonomian rakyat.
- Pelaksanaan pembangunan perekonomian tidak boleh mengabaikan pelestarian alam.


DAFTAR PUSTAKA

Sudarto dkk. 1999. EKOWISATA: Wahana Pelestarian Alam, Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan, dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Kalpataru Bahari.

Mustaruddin. 2002. Etika Lingkungan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sipayung, Mayor. 2010. Wisata Raja Ampat Papua. http://qpleset.wordpress. com/2010/05/09/wisata-raja-ampat-papua/. Diakses tanggal 8 Mei 2011.

Yudi. 2010. Wisata Bahari Kepulauan Raja Ampat. http://capsulx368.blogspot. com/2010/10/wisata-bahari-kepulauan-raja-ampat.html. Diakses tanggal 8 Mei 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar